Penalaran Induktif

Nama : Rachmat Sunarya
Kelas : 3EA28
NPM :15212835

PENGERTIAN PENALARAN INDUKTIF
PENALARAN INDUKTIF
Penalaran merupakan pemiikiran, logika, pemahaman. Penalaran adalah proses berpikir yang dapat menghasilkan pengertian atau kesimpulan. Penalaran berlawanan dengan panca indera karena, nalar didapat dengan cara berpikir sehingga dapat mengetahui suatu kebenaran.

Induktif merupakan hal yang dari khusus ke umum. Sehingga dapat dikatakan berpikir induktif adalah pola berpikir melalui hal-hal yang dari khusus lalu dihubungkan ke hal-hal yang umum.

Penalaran Induktif adalah Proses yang berpangkal dari peristiwa yang khusus yang dihasilkan berdasarkan hasil pengamatan empirik dan mengjasilkan suatu kesimpulan atau pengetahuan yang bersifat umum.

Contoh penalaran induktif : kucing berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. kelinci berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan. Panda berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.
Kesimpulan : semua hewan yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan.

Pada Penalaran Induktif terdapat beberapa bentuk.

Bentuk-bentuk Penalaran Induktif:
a.)Generalisasi
Generalisasi adalah proses penalaran yang bertolak dari fenomena individual menuju kesimpulan umum.

Contoh:
Andika Pratama adalah bintang film, dan ia berwajah tamapan.
Raffi Ahmad adalah bintang film, dan ia berwajah tampan.
Generalisasi: Semua bintang film berwajah tampan. Pernyataan “semua bintang film berwajah tampan” hanya memiliki kebenaran probabilitas karena belum pernah diselidiki kebenarannya.
Contoh kesalahannya: Sapri juga bintang iklan, tetapi tidak berwajah tampan.

Macam-macam generalisasi :
1. Generalisasi sempurna: Generalisasi dimana seluruh fenomena yang menjadi dasar penyimpulan diselidiki.
Contoh: sensus penduduk

2. Generalisasi tidak sempurna: Generalisasi dimana kesimpulan diambil dari sebagian fenomenayang diselidiki diterapkan juga untuk semua fenomena yang belum diselidiki.
Contoh: Hampir seluruh pria dewasa di Indonesia senang memakai celana pantaloon.

Prosedur pengujian generalisasi tidak sempurna. Generalisasi yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur pengujian yang benar.

b.) Analogi
Analogi dalam ilmu bahasa adalah persamaan antar bentuk yang menjadi dasar terjadinya bentuk-bentuk yang lain. Analogi merupakan salah satu proses morfologi dimana dalam analogi, pembentukan kata baru dari kata yang telah ada.

Analogi dilakukan karena antara sesuatu yang diabandingkan dengan pembandingnya memiliki kesamaan fungsi atau peran. Melalui analogi, seseorang dapat menerangkan sesuatu yang abstrak atau rumit secara konkrit dan lebih mudah dicerna. Analogi yang dimaksud adalah anlogi induktif atau analogi logis.

Contoh analogi :
Untuk menjadi seorang pemain bola yang professional atau berprestasi dibutuhkan latihan yang rajin dan ulet. Begitu juga dengan seorang doktor untuk dapat menjadi doktor yang professional dibutuhkan pembelajaran atau penelitian yang rajin yang rajin dan ulet. Oleh karena itu untuk menjadi seorang pemain bola maupun seorang doktor diperlukan latihan atau pembelajaran.

Jenis-jenis Analogi:

1. Analogi induktif :
Analogi induktif, yaitu analogi yang disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena, kemudian ditarik kesimpulan bahwa apa yang ada pada fenomena pertama terjadi juga pada fenomena kedua. Analogi induktif merupakan suatu metode yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu kesimpulan yang dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua barang khusus yang diperbandingkan.

Contoh analogi induktif :
Tim Uber Indonesia mampu masuk babak final karena berlatih setiap hari. Maka tim Thomas Indonesia akan masuk babak final jika berlatih setiap hari.

2. Analogi deklaratif :
Analogi deklaratif merupakan metode untuk menjelaskan atau menegaskan sesuatu yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah dikenal. Cara ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah kita ketahui atau kita percayai.

contoh analogi deklaratif :
deklaratif untuk penyelenggaraan negara yang baik diperlukan sinergitas antara kepala negara dengan warga negaranya. Sebagaimana manusia, untuk mewujudkan perbuatan yang benar diperlukan sinergitas antara akal dan hati.

c) Hubungan kausal
penalaran yang diperoleh dari gejala-gejala yang saling berhubungan. Hubungan kausal (kausalitas) merupakan perinsip sebab-akibat yang sudah pasti antara segala kejadian, serta bahwa setiap kejadian memperoleh kepastian dan keharusan serta kekhususan-kekhususan eksistensinya dari sesuatu atau berbagai hal lainnya yang mendahuluinya, merupakan hal-hal yang diterima tanpa ragu dan tidak memerlukan sanggahan. Keharusan dan keaslian sistem kausal merupakan bagian dari ilmu-ilmu manusia yang telah dikenal bersama dan tidak diliputi keraguan apapun.

Macam hubungan kausal :
1. Sebab- akibat.
Contoh: Penebangan liar dihutan mengakibatkan tanah longsor.
2. Akibat – Sebab.
Contoh: Andri juara kelas disebabkan dia rajin belajar dengan baik.
3. Akibat – Akibat.
Contoh:Toni melihat kecelakaan

Bapak

Sukirman, seorang pria yang sangat tangguh dalam menghidupi anak istrinya. Beliau juga memberikan banyak arti dalam kehidupan.

Seperti bersosalisasi dengan tetangga dan masyarakat sekitar. Kemudian juga menyayangi lingkungan hidup, Binatang dan juga alam lainnya.

Bapak lahir pada tahun 1958, beliau sudah sangat bekerja keras , dari kecil. Di besarkan di Priuk yang terkenal dengan kekerasannya. Beliau di didik dengan keras di Priuk.

Di umur 10 tahun, di saat yang lain asyik bermain dengan teman sepermainannya, beliau sudah membanting tulang dengan berjualan es termos, menjajakannya di terminal priuk. Semua di lakukannya hanya untuk membantu ibundanya, menghidupi adik dan mencukupi kehidupan keluarganya.

Suatu hari, ketika beliau berjualan es, ada kejadian di mana beliau berkelahi dengan sesama pedagang lainnya, yaa beliau membela martabat keluarganya yang telah di ejek oleh, teman lainnya. Beliau tidak dapat menahan emosinya. Sehingga terjadi pertengkaran sengit. Dan akhirnya termos yang di biasa di jadikan untuk berjualan es rusak. Termos yang seharusnya di kembalikan ke pemilik/ bosnya, rusak dan menjadikan beliau di ganjar hukuman oleh pemilik dan tidak boleh berjualan lagi.

Kemudian waktu berlalu, beliau terus sekolah sambil bekerja. Hingga di suatu saat di mana orang tuanya, tidak mampu menyekolahkannya lagi, tetapi beliau tidak menyerah dengan kehidupan. Selepas SD, beliau putus sekolah. Cita2nya untuk menjadi pelaut, pupus sudah, Ya sejak kecil beliau menginginkan menjadi pelaut. Namun apa daya, hanya ijazah SD yang ia punya. Kemudian beliau di rumah untuk merawat adik2nya. Beliau bertanggung jawab penuh dengan adiknya, Menyuapinya dan memandikannya. Di saat umur 15 tahun, beliau di kagetkan dengan kabar, bahwa ayah beliau ada di Majalengka, dan ayah yang di priuk ini adalah ayah tirinya. Beliau segera pergi dan mencari ayah kandungnya. Ketika bertemu dengan ayahnya. Beliau memeluk erat ayahnya. Kemudian beliau menatap dan sungguh kaget, ternyata ayahnya buta. Tetapi beliau tetap menyayanginya. Beliau 1 tahun menetap di majalengka, dan belajar ilmu beladiri dan kebatinan lainnya. Ilmunya di ajarkan oleh guru ayahnya, yang ada di suatu tempat, dimana orang awam tidak akan menemukannya.

Beliau pernah bercerita, bahwa suatu ketika pernah beliau makan dengan 10 org rekan seperguruannya, dan oleh gurunya hanya di berikan 1 bakul kecil nasi. Beliau bingung dan bertanya dalam hati , mana cukup nasi segitu untuk kami bersepuluh. Gurunya pun hanya memberikan sesendok kepada 10 muridnya. Dan apa yang di rasakan ? ya ternyata beliau sangat amat kekenyangan dengan apa yang telah di berikan kepada gurunya. Sungguh pengalaman yang tidak akan terlupakan olehnya. Beliaupun pernah memeragakann beberapa ilmu bela dirinya kepada saya J

Setelah setahun menetap di majalengka, beliau memutuskan untuk kembali ke kota kelahirannya dan yang telah membesarkannya, ya Tanjung Priuk J Beliau kembali dengan usia yang sudah remaja dan memiliki ilmu beladiri dan kebatinan yang mumpuni. Tetapi Beliau kembali memulai sebagai pedagang tanpa memperlihatkan ilmu beladirinya. Beliau tetap rendah hati. Beliau berdagang bambu yang bisa di dapatkan di majalengka, kemudian di kirim ke priuk. Terus seperti itu secara terus menerus, hingga suatu hari di saaat di mana beliau mendapatkan bahwa suplier yang berada di majalengka men-stop komoditi bambunya, di karenakan komoditi ini sudah mulai langka di majalengka. Kemudian beliau berganti menjadi pedagang ayam, dan mungkin sudah menjadi suratan takdirnya. Setiap beliau berdagang, selalu ada saja yang menjadi halangan. Dan pada akhirnya beliau menganggur dan tidak berdagang apapun. Suatu malam, beliau di ajak oleh teman nya., ke tempat salah satu pusat perbelanjaan, teman beliau mengajarkan mencuri spion mobil, dan beliau sungguh kaget dan terjadi pergolakan batin, beliau dan temannya di kejar oleh satpam setempat. Hingga membuat beliau kaget dan kapok bukan kepalang, di rumah dan tidurnya terus terjadi mimpi buruk tentang kejadian mencuri yang sangat bertentangan apa yang di ajarkan oleh guru dan orang tuanya. Beliau kemudian memilih bekerja serabutan, dan lebih berkah menurut beliau, yaa beliau bekerja mulai dari pembersih mobil tangki, beliau bercerita di bawah sengatan matahari beliau bekerja di dalam tangki tersebut dan terbayang bagaimana panas dan pengapnya.

Hingga beliau bekerja sebagai tukang bangunan, yaa inilah titik balik kehidupannya. Suatu hari beliau Menjadi tukang bangunan di petinggi Bea Cukai. Ya beliau bekerja dengan sepenuh hati dan mencintai pekerjaan apapun. Hingga akhirnya pekerjaan di rumah sang petinggi menimbulkan rasa puas akibat pekerjaan beliau yang rapih, tepat waktu dan bagus.

Waktu terus berjalan , hingga sang petinggi bea cukai tersebut menemui beliau untuk, memberikan pekerjaan tetap berupa OB di Bea Cukai di saat umurnya 18 tahun. Beliau menerima tawaran sang petinggi, mengingat usianya yang sudah memasuki tahap dewasa dan mulai memikirkan masa depannya.

Beliau bekerja dengan tekun dan rajin serta tepat waktu.Setahun bekerja beliau mulai, mencari tambatan hatinya hingga bertemu dengan ibuku, inilah yang namanya jodoh, tidak mengenal jarak..yaapszzz.. bapak di priuk dan ibuku di karawang, dan di pertemukan di dalam acara salah satu kerabat dekat. Pada pandangan pertama, bapak sudah jatuh cinta kepada ibu. Kemudian perjalanan hidupnya terus berlanjut dengan di dampingi oleh ibundaku. Akhirnya mereka menikah dan tinggal di sebelah orang tua bapak. Uang yang bapak punya , beliau membangun sedikit demi sedikit rumah kecil, untuk keluarga kecilnya J Waktu berjalan …setiap pagi Ibu selalu membelikan gethuk untuk bapak bawa pagi harinya, dan bapak siapkan di meja sang petinggi dan bos lainnya. Bapak menjalankan tugasnya dengan baik, sehingga menimbulkan simpati yang sangat mendalam bagi sang petinggi. Bapak dan ibu, hidup dalam kesederhanaan , sebagai gambaran, ibu menaruh pakaian di dalam kardus, karena tidak mempunyai lemari. Yess that’s love and life J Ibu setia mendampingi bapak.

Hingga saatnya tiba J Ibu mengandung dan akan melahirkan anak pertama untuk Keluarga ini. Bapak senang dan membuatnya semakin bekerja keras untuk kebahagiaan keluarga kecilnya ini. Dan Tuhan memberikan jawaban atas doa istri dan ibunda beliau. Suatu hari, Bapak melihat dompet yang terjatuh di lantai saat membersihkan lantai, kemudian berkat kejujuran beliau, beliau memberikan dan melaporkan ke sang petinggi, bahwa beliau menemukan dompet ini…Yaaa, it’s time, berkat kejujuran dan ketekunan beliau dalam bekerja, akhirnya beliau di angkat menjadi PNS Bea Cukai, tepat beberapa minggu setelah anak pertamanya lahir ke dunia ini. Sungguh sebuah jalan Tuhan yang amat baik. Untuk seorang manusia , yang hanya memiliki ijazah SD namun memiliki hati dan kejujuran yang luar biasa indahnya J

Kehidupan beliau selanjutnya, terus di ikuti dengan sifat jujur dan amanah, hingga beliau menjadi ketua RT di daerahnya, di saat umurnya yang baru menginjak usia 20 tahunan, itu adalah ketua RT termuda di indonesia menurut saya J he3..beliau memiliki jiwa kepemimpinan dan sosialisasi yang sangat baik. Beliau tercatat beberapa kali menyelenggarakan berbagai acara bergengsi di priuk. Meskipun muda beliau di segani dan di hormati oleh banyak pihak.

Hingga saat anak pertamanya berusia 4 tahun, beliau memutuskan hijrah dan pindah ke tempat yang baru J yaa.. Bekasi, menjadi tempat untuk selanjutnya. Bekasi menjadi kota yang akan di bangunnya kelak juga. Di tahun 1986, lahirlah anak kedua beliau, dan di tahun 1989. Lahir pula anak ketiga dan terakhir beliau.

Di kota ini, tepatnya jln. perkutut kav.harapan kita. Beliau mendirikan Mushola berkat perjuangnya dan rekan2 baiknya. Beliau mendirikan musholla yang saat ini masih berdiri dan insya allah akan menjadi amal jariyah untuknya.

Anak pertamanya, sudah mulai dewasa dan akan menginjakan bangku kuliah, beliau kemudian berpikir pendidikan itu penting. Hingga beliau memutuskan, menjual rumah yang telah ia bangun selama 15 tahun. Beliau berjuang menyekolahkan anak pertamanya, hingga ke universitas di Malang.

Hingga beliau akhirnya membeli rumah di perumahan alinda secara kredit. Tahun 2000 kami tinggal di perumahan ini, Berkat beliau pula akhirnya, mushola yang sudah mulai rapuh, di renovasi oleh masyarakat sekitar dan beliau terpilih sebagai Ketua Pelaksana pembangunan J sungguh jabatan yang sangat mulia, beliau berjihad untuk membangun mushola, dan insya allah ini akan menjadi amal jariyahnya lagi.. sudah 2 kali beliau terlibat dalam pembangunan mushalla. Dan semuanya berjalan dengan baik dan sebagaimana mestinya.

Beliau menjalani hidupnya dengan menjalin hubungan yang baik dengan keluarga, saudara, dan masyarakat. Beliaupun sangat menyukai kebersihan , beliau juga memelihara berbagai binatang, ikan dan burung contohnya..dan juga beliau gemar mengoleksi berbagai tanaman J

Hingga tahun 2007, anak pertamanya menikah, di lanjutkan tahun 2008 anak keduanya…dan terakhir tahun 2011, anak ketiganya menikah. Beliau merasa sudah melaksanakan tugasnya sebagai ayah dengan membesarkan, menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang yang cukup, serta beliau sudah sangat bertanggung jawab, menikahkan ke-3 anaknya. Beliau merasa sudah menjadi orang yang berguna untuk masyarakat, saudara, dan keluarganya.

Beliau sudah merasa puas dengan apa yang di lakukan di dunia. Beliau berbuat baik sebaik2nya, kepada semua. Hingga tepat setahun pernikahan anaknya minggu, 5 Februari 2012.

It’s the last…

Saya datang bersama anak istri saya, seperti biasa setiap minggu kami bermain dan menjenguk bapak yang sudah 3 bulan ini terbaring sakit J saya ke kamarnya dan memberikan salam, kemudian memeluk dan mendekapnya erat. Pak cepatlah sembuh, saya ingin bapak melihat anak saya, berlari dan di gendong oleh kakeknya J ini anak saya pak..peluklah dia, pak J bapak hanya tersenyum, dan kulihat air matanya membasahi pipinya. Sayapun kembali meneteskan air mata untuk kesekian kalinya melihat bapak saya terbaring lemah. Dia berucap, “tolong berikan bapak Air Kelapa”, sayapun pergi bergegas keluar mencari air kelapa, saya berikan ke kamar, air kelapa tersebut, dan membangunkan bapak untuk duduk dan minum. Kemudian dia meminumnya dengan sedotan dan mengisapnya..dia berkata, cukup….saya membaringkan kembali bapak. Saya menggenggam tangan bapak erat, kulihat tangannya, sudah mulai lemah menggenggam. Ya kulihat bapak yang, lemah..namun hatinya yang tetap kuat. Kemudia dia berkata, “bawa bapak keluar, bapak ingin keluar.” Saya pun membawanya ke teras dan beliau melihat matahari dan saya dengarkan suara bunyi burung dari HP saya. Dan berkata “ burung2 bapak, kan dulu banyak yah, sampe 10 kandang..pada kemana? He3..makanya pak, sembuh..biar bisa merawat tanaman dan merawat burung2 peliharaan bapak”. Saya masih terus berharap dan optimis, bahwa bapak akan sembuh.

Kulihat bapak menatap matahari dan pohon mangga yang ia tanam. Kemudian dia meminta masuk ke kamar kembali. Bapak kembali terbaring dan berusaha memegang tangan saya. “ada apa pak?” tnya saya. Beliau berkata “Maafin bapak ya”…..saya tersenyum dan berkata “Saya pak yang banyak salah sebagai anak, maafin saya pak, bapak kalau mau minta maaf, minta maaf sama tuhan, saya sebagai anak yang selalu ngeselin bapak, kalau bapak suka marah, itu juga karena saya yang bandel, maafin saya ya pak”. Saya terus menggenggam tangannya, mencium keningnya, dan mengusap rambutnya, lalu memeluknya. Inilah bapak saya, yang sangat bertanggung jawab terhadap keluarganya dan membesarkan saya dan membentuk saya tentang, pentingnya hubungan baik dengan semua. Beliau sering mengajak saya bertemu sahabat2nya, baik yang lama maupun yang baru….beliau mengajak saya ke rumah saudara, beliau mengajarkan pentingnya silaturahmi J beliau juga mengajjak saya ke tukang tanaman dan tukang burung, beliau mengajarkan saya untuk menghargai dan menyayangi semua makhluk yang ada di dunia ini. Beliau mengajak saya membersihkan rumah, Beliau mengajarkan ke diri saya bahwa kebersihan adalah segalanya, baik itu di dalam diri kita maupun lingkungan kita. Di dalam diri yang bersih terdapat jiwa dan raga yang sehat, begitu juga dengan lingkungan.

Saya terus memeluknya sambil terngiang, akan semua hal yang beliau ajarkan kepada saya. Beliau berucap lagi “panggil ibu, bapak mau ngomong.” Saya memanggil ibu , ternyata beliau juga mengucapkan permintaan maaf ke ibu saya, ibupun memberikan jawaban yang sama, justru kamilah yang harus minta maaf, kamilah yang selalu menjadi beban bapak, kami minta maaf pak. Sungguh Beliau memiliki hati yang sangat baik. Dari dirinya terdalam beliau menyampaikan permohonan maaf, untuk anak dan istrinya. Sungguh perkataan yang sangat istimewa bagi saya dan ibu. Selama hidup saya dan ibu, baru kali ini bapak minta maaf. Padahal, kamilah yang seharusnya menyampaikan permohonan maaf itu, tetapi dengan keikhlasan beliau, beliau duluan lah yang menyampaikan.

Dan kami berdua di suruh keluar kamar, beliau bilang, beliau ingin istirahat. Kamipun keluar dan beristirahat sejenak. Tepat selepas Dzuhur, Kami di kejutkan oleh Kakak saya yang, mengatakan ayah telah tiada. Kakak saya melihat, bapak terdiam kaku di kamarnya. Innalillahi…

Sungguh seorang bapak, yang akan terus kami kenang, sebagai seorang yang sangat berguna, bukan untuk kehidupan pribadinya, namun juga untuk masyarakat sekitarnya.

Dialah Bapak saya “SUKIRMAN”.

Saat ini, sudah 3 tahun, setelah kepergian beliau. Dan setiap melihat kantor atau logo “Bea Cukai” saya selalu bangga, dengan bapak saya, seorang lulusan SD yang bisa menjadi PNS Bea Cukai. Dan semua perjalanan hidupnya yang luar biasa.

Terimakasih pak, atas semuanya. #arya